TIPE
E-LEARNING
A. William Horton membedakan ragam jenis E-Learning
menjadi lima kategori, yaitu :
1. Learner-Led E-Learning
Kategori
ini dikenal pula dengan istilah Self-Directed E-Learning. Yaitu, E-Learning
yang dirancang untuk memungkinkan pebelajar belajar secara mandiri. Tujuannya
adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri (independent
learner).
2. Instructor-Led E-Learning
Yaitu
penggunaan teknologi internet / web untuk menyampaikan pembelajaran seperti
pada kelas konvensional. Memerlukan teknologi pembelajaran sinkronous (real
time) seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board dan sejenisnya.
3. Facilitated E-Learning
Merupakan
kombinasi dari Learner-Lead dan Instructor-Led E-Learning. Bahan belajar
mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website (seperti audio, animasi,
video, teks, dalam berbagai format tertentu) dan komunikasi interaktif dan
kolaboratif juga dilakukan via website (seperti forum diskusi, konferensi pada
waktu-waktu tertentu, chatting).
4. 4 Embedded E-Learning
Embedded
e-Learning memberikan upaya agar terjadi semacam just-in time training.
Dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin
menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya.
5. Telementoring dan E-Coaching
Pemanfaatan
teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh.
Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi (video, audio, komputer),
chatting, instant messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan
membimbing perkembangan peserta didik dalam menguasai pengetahuan,
keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Jenis ini lebih banyak
diaplikasikan di industri atau perusahaan-perusahaan besar di era global
seperti ini.
B. Berdasarkan penggunaannya, E-Learning dapat diklasifikasikan
kedalam dua tipe, yaitu :
1.
Synchronous Learning
Synchronous berarti "waktu yang sama".
Pembelajaran ini adalah tipe dimana pembelajaran eletronik dilakukan atau
dilaksanakan pada saat yang sama dimana pengajar sedang mengajar, dan siswa
sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan interaksi langsung antara guru dan
siswa, baik itu melalui internet, maupun melalui intranet. Penggunaan
E-Learning tipe ini biasanya digunakan pada konferensi yang pesertanya berasal
dari beberapa daerah. Aktivitas tersebut dikenal juga dengan istilah 'web
conference' atau 'webinar'. Selain digunakan pada aktivitas
tersebut, synchronous learning juga sering digunakan pada kelas online. Synchronous
learning mengharuskan guru dan siswa untuk mengakses sistem E-Learning
secara bersamaan. Singkatnya, e-learning tipe ini hampir sama dengan
pembelajaran langsung di ruang kelas. Namun kelasnya bersifat virtual
dan menggunakan media komputer yang
terkoneksi dengan internet.
2.
Asynchronous Learning
Asynchronous yaitu "tidak pada saat yang
bersamaan". Jadi, antara guru dan murid tidak harus mengakses sistem
e-learning pada saat yang bersamaan. Penggunaan tipe e-learning ini sangatlah
populer di dunia e-learning. Keuntungannya, guru dan siswa bebas mengakses
sistem e-learning kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat mulai belajar, mengumpulkan
tugas, berdiskusi, dan menyelesaikan administrasi kuliah setiap saat. Meskipun
tidak pada saat yang bersamaan dengan pembuatan atau penulisan materi dan tugas
yang dilakukan oleh guru.
C.
Tipe E-Learning berdasarkan interaksi dengan sistem dan kategorisasi
adalah :
1. Synchronous Learning
2. Asynchronous (Collaborative)
Learning
3. Self-directed Learning,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar