KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN E-LEARNING
Dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang
konvensional atau tradisional (tatap muka) E-Learning memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Menurut Purbo (1998) dan Budi Raharjo (2002) dalam Jurnal Teknodik (April 2007)
dikemukakan bahwa terdapat tiga dampak positif penggunaan internet dalam proses
pembelajaran yaitu :
1. Akses pada sumber informasi yaitu
sebagai perpustakaan online, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian,
dan akses kepada materi pembelajaran.
2. Akses kepada narasumber, dilakukan komunikasi
tanpa harus bertemu secara fisik.
3. Sebagai media kerjasama, dilakukan
untuk penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
Beberapa kelebihan E-Learning dibandingan dengan pembelajaran
tradisional adalah, sebagai berikut :
1.
Kelebihan Untuk Pengajar dan Pendidik
a.
Menghemat
biaya,
b.
Lembaga
penyelenggara E-Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan
untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi
waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi ke sekolah.
c.
Mudah
dicapai,
d.
Pemakai
dapat dengan mudah menggunakan aplikasi E-Learning dimanapun, selama mereka
terhubung ke internet. E-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para
pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
e.
Meningkatkan
kemampuan bertanggung jawab,
f.
Kenaikan
tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis
sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung
jawab terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar
mengajar.
g.
d. E-Learning dapat
mempersingkat waktu pembelajaran
h.
e. E-learning
mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan atau materi, peserta
didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
i.
f. Baik pengajar maupun siswa dapat
melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta
yang banyak.
j.
g. Kebebasan Siswa dan Universitas
k.
h. Materi kuliah lebih dinamis
l.
Skalabilitas
yang lebih luas
m.
Membentuk
sebuah komunitas baru
2.
Kelebihan Untuk Pelajar, Siswa, Peserta Didik
a.
Pengalaman
pribadi dalam belajar,
b.
Pilihan untuk mandiri dalam belajar menjadikan siswa untuk
berusaha melangkah maju, yaitu memilih sendiri peralatan yang digunakan dalam
mempermudah proses belajar dan mengumpulkan bahan-bahan sesuai dengan
kebutuhan.
b. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memaksimalkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
b. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memaksimalkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
c.
Siswa dapat belajar atau mereview bahan ajar setiap saat dan
di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
d.
Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif
3.
Kelebihan Untuk Pengajar, Pendidik,
Lembaga Pendidikan
a.
Kemudahan
Pengajar,
b.
Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan, guru akan lebih mudah
melakukan alternatif bahan-bahan belajar yang mutakhir sesuai dengan tuntutan
perkembangan keilmuwan.
c.
Memperbaiki
sistem pengajaran
d.
Pendidik mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
meningkatkan wawasannya, dan mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Beberapa
kekurangan yang dimiliki oleh
pemanfaatan E-Learning adalah sebagai berikut :
1.
Dalam E-Learning faktor kehadiran
guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini
disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah computer dan panduan-panduan
elektronik yang dirancang oleh "contents writer", Designer E-Learning
dan pemograman komputer.
2.
E-Learning juga
mempunyai beberapa kelemahan yang cenderung kurang
menguntungkan baik bagi guru, diantaranya :
a. Kurangnya interaksi antara pengajar
dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri, kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek
bisnis/komersial.
c. Proses belajar mengajar cenderung ke
arah pelatihan daripada pendidikan.
d. Berubahnya peran pengajar dari yang
semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication
and Technology).
e. Tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya
listrik, telepon ataupun komputer).
f. Kurangnya mereka yang mengetahui dan
memiliki keterampilan tentang internet.
3.
Untuk sekolah tertentu terutama yang
berada di daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun E-Learning
ini. Dan keterbatasan jumlah komputer yang
dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan E-Learning.
Pemanfaatan internet untuk E-Learning juga tidak terlepas
dari berbagai kekurangan, seperti kritikan dari Bullen (2001) dan Bean (1997),
sebagai berikut :
1.
Kurangnya
interaksi antara pengajar dan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri, bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.
2.
Kecenderungan
mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong aspek
bisnis atau komersial.
3.
Proses
belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
4.
Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini
dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran dengan menggunakan ICT
(Information Communication Technology).
5.
Siswa
yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6.
Tidak
semua tempat tersedia fasilitas internet (berkaitan dengan masalah tersedianya
listrik, telepon, dan komputer).
7.
Kurangnya
mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal
internet.
internet.
8.
Kurangnya
penguasaan bahasa komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar