Desain adalah sebagai proses pemecahan masalah. Tujuan sebuah desain adalah
untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan
memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian, suatu
desain muncul karana kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan.
Melalui suatu desain orang biasa melakukan langkah-langkah yang
sistematis untuk memcahkan suatu persoalan yang dihadapi. Dengan
demikian suatu desain pada dasarnya adalah suatu proses yang bersifat
lineal yang diawali dengan penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkan
rencana untuk merespon kebutuhan tersebut, selanjutnya rancangan
tersebut diujicobakan dan akhirnya dilakukan proses evaluasi untuk
menentukan hasil tentang efektivitas rancangan (desain) yang disusun.
Menurut
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey dalam buku teknologi pembelajaran
desain pesan meliputi “perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari
pesan” (Grabowski, 1991: 206). Hal tersebut mencakup prinsip-prinsip
perhatian, persepsi dan daya serap yang mengatur penjabaran bentuk fisik
dari pesan agar terjadi komuniksai antar pengirim dan penerima. Fleming
and Levie (1993) membatasi pesan pada pola-pola isyarat atau symbol
yang memodifikasi perilaku kognitif, efektif dan fisikomotor. Desain
pesan berurusan dengan tingkat paling mikro melalui unit-unit kecil
seperti bahan visual, urutan, halaman dan layer secara terpisah.
Karakeristik lain dari desain pesan ialah bahwa desain harus bersifat
spesifik baik terhadap baik terhadap medianya maupun tugas belajarnya.
Hal ini mengandung arti bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda
tergantung pada apakah medianya bersifat statis, dinamis atau kombinasi
dari keduanya (misalnya, suatu potret, film atau grafik computer). Juga
apakah tugas tersebut meliputi pembentukan konsep atau sikap,
pengembangan keterampilan atau strategi, atau hafalan (Fleming, 1987;
Fleming dan Levie, 1993)
Prinsip-Prinsip Desain Pesan Pembelajaran
Menyampaikan
pembelajaran sesuaidengan konsep teknologi pendidikan dan pembelajaran
pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh
narasumber dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalamlingkungan
tertentu (Gafur, 1986, p.5). Agar penyampaian pesan tersebut efektif,
perlu diperhatikan beberapa prinsip desain pesan pembelajaran. Prinsip
yang dimaksud antara lain:
- Kesiapan dan Motivasi (readuness and motivation)
Kesiapan dan motivasi menyatakan bahwa jika dalam penyampaiaan pesan
pembelajaran siswa siap dan mempunyai motivasi tinggi, hasilnya akan
lebih baik. Siap disini mempunyai makna siap pengetahuan prasyarat, siap
mental dan siap pisik. Untuk mengetahui kesiapan siswa perlu diadakan
tes prasyarat, tes diaknostik, dan tes awal. Jika pengetahuan,
keterampilan, dan sikap prasyarat untuk mempelajari suatu kompetensi
belum terpenuhi perlu diadakan pembekalan atau matrikulasi. Selanjutnya
motivasi adalaha dorongan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu,
termasuk melakukan kegiatan belajar. Dorongan yang dimaksud bisa berasal
dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.
- Penggunaan Alat Pemusat Perhatian (attention directing devices)
Prinsip
ini menyatakan bahwa jika dalam penyampaian pesan digunakan alat
pemusat perhatian, hasil belajar akan meningkat. Hal ini didasarkan atas
pemikiran bahwa perhatian yaitu terpusatnya mental terhadap suatu objek
yang memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar. Semakin
memperhatikan semakin berhasil, semakin tidak memperhatikan semakin
gagal.
3. Partisipasi Aktif siswa (student’s active participation)
Partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran jika siswa aktif berpartisipasi
dan interaktif, hasil belajar akan meningkat, aktivitas siswa meliputi
aktivitas mental (memikirkan jawaban, merenungkan, membayangkan,
merasakan) dan aktivitas fisik (melakukan latihan, menjawab pertantaan,
mengarang, menulis, mengerjakan tugas, dan sebagainya).
4. Pertualangan (repetition)
Jika
penyampaian pesn pembelajaran diulang-ulang, maka hasil belajar akan
lebih baik. Perulangan dilakukan dengan mengulangi dengan cara yang
berbeda-beda. Perulangan dapat pula dilakukan dengan memberikan tinjauan
selintas awal pada saat memulai pelajaran dan ringkasan atau kesimpulan
pada akhir pelajaran. Perulangan dapat pula dilakukan dengan jalan
menggunakan kata-kata isyarat tertentu seperti “sekali lagi saya
ulangi”, “dengan kata lain”, singkat kata”, atau “singkatnya”, dan
sebagainya.
5. Umpan Balik (feedback)
Jika
dalam penyampaiaan pesan siswa diberi umpan balik, hasil belajar akan
meningklat. Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada siswa
mengenai kemajuan belajarnya. Jika salah, diberikan pembetulan (corretive feedback) dan jika betul diberi konfirmasi atau penguatan (confirmative feedback).
Siswa akan menjadi mantap kalau betul kemudian dibetulkan. Sebaiknya,
siswa akan tahu dimana letak kesalahannya jika salah diberi tahu
kesalahannyakemudian dibetulkan secara teknis, umpan balik diberikan
dalam bentuk kunci jawaaban yang benar
Kaitan antara desain pesan dalam konteks keseluruhank omponen-komponen desain instructional.
Desain merupakan suatu proses pemecahan masalah dengan tujuan untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalahdengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Desain Pesan merupakan perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima,dengan
memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan dayatangkap.
Desain pesan berkaitan dengan hal-hal-hal mikro, seperti :bahan visual, urutan, dan halam secara terpisah yang bersifat spesifik,baik tentang media maupun tugas belajarnya.Tujuan setiap Desain Pesan adalah untuk mengoptimalkan metodepembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam hal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Hubungan Desain Pesan dengan Desain Instruksional adalah Desain Pesan dirancang sebagai jawaban dan cara yang efektif untukmengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran serta mengaitkan antara teori pembelajaran dan praktik pendidikan. Hal ini didasari oleh hal yang tidak seharusnya terjadi di banyak sekolah negeri. Banyak siswa ternyata tidak dapat mengembangkan kapasitas belajar mandirikarena gagal dalam mempelajari apa yang terjadi. Siswa cenderung menghentikan proses belajarnya ketika sudah keluar dari lembaga pendidikan dan lambat dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan cepat. Desain Instruksional disusun untuk kebutuhan guru dalammelaksanakan tugas mengajarnya yakni bagaimana proses merancangprogram pembelajaran untk membantu proses belajar siswa, dengandemikian perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulumsekolah kedalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Skema Seluruh Model-Model Desain Pesan Lengkap dengan Isi danKarakteristik dari Setiap Model.
Perbedaan antara teori pembelajaran dan teori pengajaran sertateori preskriptif dan teori deskriptif berikut praktiknya secara mendetail serta hubungan diantara teori tersebut. Mengenal perbedaan-perbedeaan tersebut secara jelas penting untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan kita tentang pembelajaran. Karena proses pembelajaran digambarkan sebagai suatu studikhusus tentang “proses kendali cybernatics” yang merupakan mekanisme yang menyediakan umpan balik dan memungkinkan sistem untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu. Perbandingan dengan teori sistem ini memfasilitasi analisis dan pemahaman tentang proses pembelajaran. Proses Pengendalian Belajar.
Tindakan beberapa orang diarahkan pada beberapa objek dan ditujukan untuk mencapai suatu tujuan yang spesifik dalam situasi tertentu. Agen pembelajaran harus memiliki program transformasi dengan dua tipe:
1. Berdasarkan proses dan aturan(algoritmik), seseorang yang tahu cara berenang tapi tidak bisa berenang
2. Dipandu oleh proses dan aturan (nonalgoritmik), misalnya seseorang tidak memiliki bayangan sama sekali tentang bagaimana cara berenang tapi ia memperhatikan seseorang yang berenang dan ia mampu mengikutinya.
Proses
Pembelajaran. Aktivitas yang diarahkan untuk mencapaitujuan adalah
aktivitas pembelajaran. Agen pembelajaran (seorang guruatau sumber pembelajaran lainnya) mengarahkan tindakannya pada objek (siswa). Tindakan tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan spesifik yaitu mengembangkan karakteristik psikologis dan perubahan perilaku tertentu) pada kondisi internal maupun eksternal. Keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari pengajaran yang didesain oleh guru. Proses Pembelajaran; memiliki gambaran spesifik seperti:
1. Ada objek yang ditransformasikan (manusia yang memiliki motif dan kebutuhan khusus dan sejumlah kemampuan yang diatur untuk mencapai satu tujuan
2. Ada karakteristik yang ditransformasikan/perubahan perilaku (secara psikologis dan behavioral)
3. Ada tujuan yang ingin dicapai.
4. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, seorang pengajar harusmengetahui suatu preskripsi (algoritmik dan nonalgoritmik) danpanduan pembelajaran.
5. Preskripsi yang dimaksud disini adalah program pembelajaran danproses pembelajaran.
thanks buat infonya mas
BalasHapus